Bukan baru hari ini, tapi waktu yang lama telah membentuk kita menjadi bangunan dengan dasar hanya tanah tanpa batu granit yang kuat, juga bukan batu bata yang muda pecah. Tanah yang kita injak sekarang bukan bekas sawah, bukan pula tanah berpasir yang kehilangan pati bekas dieksploitasi tapi tanah pernah tergeletak serdadu yang bersimbah darah.
Tanah dasar yang kita injak telah dialiri darah. Darah pejuang yang mati sahid ketika melawan penjajah. Selagi berada di tanah ini jangan pernah menyerah ketika kebenaran tak lagi bisa berubah. Kita masih berpijak di tanah tumpah darah. Tanah yang telah menyatukan kita. Tanah yang melahirkan Pancasila.
Subgailiat, 31 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H