Ketika terjaga langsung mencari gawai yang terus hidup sejak sebelum terlelap, telah meninggalkan konsep kata yang berantakan. Kembali bingung untuk mengawali tulisan. Karena sepi, diawalinya dari sepi tapi bukan sedang menyusun sepi apa lagi sedang kesepian.
Bermula dari sepi telah mulai mengeja aksara yang juga berantakan. Mata yang dipaksakan hingga kelelahan tidak mampu menyelesaikan. Ngantuk telah mengalahkan. Sepi telah membangkitkan kembali menyusun kata yang telah ditinggalkan. Tak ada mimpi yang mencampuri, apa lagi mimpi menjadi tuntunan.
Tak sempat bermimpi karena kelelahan. Menguburnya dalam tidur yang paling nyenyak hingga melepas ikatan dalam pikiran. Setelah hinaan sepanjang malam yang menyakitkan. Terus menyusun kata bukan balasan. Tapi sedang melupakan. Kata telah diluruskan, yang diakhiri dengan sepi dalam kesunyian.
Sungailiat, 30 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H