Dari tepi pantai Jupri melihat bulan. Kepada bulan juga ia mengadu. Mengapa malam lebaran hilal tidak pernah tampak dari rumah?
"Bulan, aku anak nelayan berani mengarungi lautan," suara Jupri menggema malam itu di tepi pantai.
Entah apa ysng menggerakkan Jupri? Ia mendorong perahu yang di tambatkan di tepi pantai ke bibir pantai. Jupri ingin mengarungi lautan dengan perahu itu. Ia ingin membuktikan kepada laut dan bulan.
Sebelum mendayung perahu menuju laut, Jupri menulis sesuatu di pasir pantai. Ia tidak tahu akan ke mana. Terus mendayung perlahan perahu dibawa ombak menuju tengah lautan
Hampir tengah malam Jupri belum pulang. Kampung nelayan di pesisir pantai dibuat heboh. Orang kampung mencari keberadaan Jupri. Hingga pagi juga tidak ditemukan. Baru diketahui setelah matahari mulai meninggi ada tulisan di pasir pantai.
"Bapak, ibu maafkan Jupri. Jangan dicari, Jupri lagi memcari hilal di tengah lautan."
Ibu Jupri sejak semalam terus menangis. Ketika pagi berteriak histetis. Nelayan pesisir bersatu mengerahkan perahu yang ada untuk mencari Jupri di laut. Setelah diketahui ada satu perahu yang hilang sehingga memastikan Jupri telah mengarungi lautan dengan perahu itu.
Upaya pencarian telah dilakukan hingga sepekan juga tidak ditemukan. Jupri telah dinyatakan hilang.(**)
Sungailiat, 23 Mei 2020/29 Ramadan 1441 H
Rustian Al'Ansori