Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Telah Pergi Bersama Pagi

11 Mei 2020   05:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   05:48 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah pasti
Memutuskan untuk pergi
Telah pergi bersama pagi
Rumah telah memenjarai lama
Dengan kalimat berulang itu-itu saja
"Waktu yang tidak lama"

Kenyataannya, waktu telah berputar entah untuk keberapa kali
Tak pernah menghitung hari, sekalipun dengan batangan korek api
Lebih baik dipakai buat membakar racun untuk membunuh nyamuk rebutan lapak di tubuh yang masih wangi
Ada yang menggigit pipi hingga menusuk kaki
Darah belum kering masih dinikmati
Malaria, demam berdarah yang menghabisi

Telah pergi bersama pagi
Belum mati
Ingin mati di rumah sendiri
Melangkah jalan tertatih
Wajah sudah letih
Tak ingin pamrih meskipun kekasih

Sungailiat, 11 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun