Lelaki yang telah mengkremasi puisi di api unggun yang menggunung kayu. Dimulai dengan baca-baca yang ia tahu. Puisi telah menjadi abu. Akan di tabur di wajahmu.
Hanya untuk kau tahu, bahwa ruh puisi ini tak seperti otakmu yang membeku. Bila abu puisi ini menjadi hantu, kau yang akan dikejar lebih dahulu.
Beberapa puisiku telah kau bunuh dengan tanganmu. Apa yang diperbuat, kau telah melahirkan karma yang akan berbalik melukaimu. Kau telah menipu dengan caramu.
Sungailiat, 6 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H