Telah dieksekusi semalam di depan regu tembak seorang lelaki yang belum sempat melepaskan kedengkian di hati. Meskipun sudah tertembak jantung hingga kehilangan denyut nadi. Tapi hatinya belum mati.Â
Hingga pagi, hatinya bergerak tanda bicara yang belum berakhir ingin melepaskan dengki. Hati telah berjanji tak ingin menyimpan benci. Ketika kematian mendahului belum sempat membersihkan hati.Â
Ketika Subuh menjatuhkan embun yang digetarkan azan. Embun telah membersihkan hati dengan pelan. Lelaki telah menuju kematian. Ketika terbangun kutemukan di lantai rumah bunga Kenanga yang tumbuh di taman.Â
Sungailiat, 4 Mei 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H