Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Daun-daun Pagi

26 April 2020   06:44 Diperbarui: 26 April 2020   06:37 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun-daun masih berembun. Ketika pagi pasrah membiarkan pergi. Angin mengajak berayun. Tak ada burung bernyanyi. Mukinkah sudah mati?

Daun hijau memantul kesegaran. Ketika mata mulai rabun. Hijau pagi telah menyegarkan. Daun pagi perlahan berayun. Mendapat kabar kematian.

Bukan burung yang diduga. Tapi lelaki terkena Corona. Daun-daun tak berubah. Walaupun sudah ada wabah. Mata menatap hijau yang pasrah.

Mata melekat hijau. Basah embun di daun telah mulai kering membuat hijau apa adanya. Daun semakin hijau. Kembali menikmati surya.

Daun-daun pagi. Hijaunya pagi. Tempat berlama-lama embun pergi setelah diusir matahari. Hijau pagi warna kehidupan yang tak pernah mati.

Sungailiat, 26 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun