Adat Sepintu Sedulang atau juga disebut Nganggung merupakan tradisi khas kabupaten Bangka. Sepintu Sedulang telah dijadikan lambang daerah kabupaten Bangka.Â
Di beberapa tempat di Bangka Belitung memiliki tradisi ini, namun kabupaten Bangka menempatkan nama Sepintu Sedulang dalam lambang daerah. Sepintu Sedulang dapat diartikan satu pintu (satu rumah) membawa dulang.
Ketika Ramadhan 1441 H ini tidak terlihat warga menggelar adat Sepintu Sedulang. Setelah 2 hari puasa, tidak ada kesibukan rumah-rumah menyiapkan makanan di dalam dulang serta laki-laki yang ada di rumah itu membawakan dulang ke masjid untuk di santap bersama-sama saat berbuka puasa di masjid. Ini biasanya dilakukan bila ada kunjungan rombongan kepala daerah dan orang penting lainnya yang datang ke masjid di suatu desa untuk melaksanakan salat berjamaah maupun yang sedang melakukan safari Ramadhan.
Sepintu Sedulang digelar bila ada perayaan hari besar Islam seperti di bulan Ramadhan ini ada perayaan Nuzul Quran. Sudah hampir dipastikan tidak ada adat Nganggung di gelar Ramadhan kali ini karena masjid-masjid di Bangka mematuhi kesepakatan yang telah dibuat antara pimpinan ormas Islam, kantor Kementerian Agama kabupaten Bangka dan Pemkab Bangka untuk tidak berkumpil banyak orang di masjid guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Masjid tidak menggelar salat Jumat, Tarawih yang berpotensi berkumpulnya banyak orang. Tidak ada lagi moment di Ramadhan kali ini menggelar adat Sepintu Sedulang. Semuanya harus menahan diri termasuk tidak menggelar tradisi yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.
Lupakan sementara membayangkan ketika membuka dulang yang berisikan 5 piring dengan aneka penganan. Menu di dalam dulang bisa berisi daging dan lauk pauk lainnya, ketupat maupun nasi, buah-buahan dan penganan lainnya. Kita alihkan pandangan dengan memaknai semangat yang  tersirat yang ada di adat Sepintu Sedulang yakni kebersamaan, kegotongroyongan untuk membantu warga kita yang mengalami kesulitan khususnya memenuhi kebutuhan makan karena tidak bisa bekerja akibat dari pandemi Covid-19.
Sebaiknya warga Nganggung ke rumah warga yang butuh sembako. Dulang yang berisikan berbagai penganan yang biasanya dibawa ke masjid, kali ini dibawa ke rumah warga yang membutuhkan. Negeri Sepintu Sedulang nama lain kabupaten Bangka jangan sampai ada warganya yang kelaparan di tengah pandemi Covid-19. Bila semangat Sepintu Sedulang itu tetap terpatri di masing-masing warga di tengah pandemi untuk saling membantu.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H