Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nadi Malam Berdenyut Pelan

20 April 2020   00:03 Diperbarui: 20 April 2020   00:54 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memegang denyut nadi malam
yang mulai kedinginan setelah kehilangan kehangatan
lengan kurus yang mulai menghitam
telapak malam yang selalu basah disentuh pelan
jangan sampai ada kematian
di tengah nyenyak tidur tak kesakitan

Nadi malam yang dipenuhi embun
imun yang mulai menurun
semakin tidak kuat menahan
ketika meja taman ikut kedinginan
seiring ayunan bergerak sendirian
bunga Kenanga duluan jatuh tanpa kesakitan

Taman telah pucat tak berdarah
ketika lampu taman mulai rusak parah
setelah dilempari iseng tanpa marah
telah luka berat
dari kejauhan melihat
nadi malam telah tersayat

Sungailiat, 19 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun