Pengamanan dari penyebaran virus Covid-19, Adi telah menyemprot ruang barbeshop-nya berulang kali untuk memutus mata rantai  penularan virus Covid-19 dengan menggunakan cairan disinfektan.
"Saya semprot terus, Insya Allah aman," Adi meyakinkan saya.
Menurutnya, kalau menggunakan masker selalu dipakai setiap kali mencukur rambut pelanggan, baik sebelum ada pandemi Corona apalagi dalam kondisi pandemi. Kebiasaannya sekarang tidak ditinggalkan dan secara berulang-berulang adalah selalu cuci tangan.
"Saya pakai alkohol, Pak, cuci tangannya," jelas Adi.
Menurutnya kewaspadaan selalu ada. Diakuinya, kewaspadaan itu hingga melahirkan kecemasan bisa tertular, mengingat pelanggannya yang datang dari berbagai kalangan.
"Saya tidak tahu mereka dari mana, kondisinya seperti apa semoga saja pelanggan saya orang-orang sehat tidak terjangkiti virus Corona," kali ini Adi terlihat ingin menenangkan dirinya sendiri.
Ia tidak ingin meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang cukur karena sedang wabah Corona. Banyak pertimbangan, utamanta karena ini penghasilan utama untuk menghidupi keluarga. Kemudian yang juga penting, tidak ingin kehilangan pelanggannya.
Adi yakin masih ada pelanggang yang mau datang, mereka yang tidak terbiasa rambut gondrong akan bergegas ke barberhop-nya untuk dipotong.
Sebagai tukang cukur, ia sadari bisa saja beberapa penyakit menulari namun tergantung diri sendiri untuk menjaga diri.Â
Menurutnya, seluruh tukang cukur yang mengerti arti penting kesehatan dalam menjalankan pekerjaan akan selalu menjaga kesehatan dirinya dan pelanggan.Â