Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Petang Telah Memberi Batas

3 April 2020   19:27 Diperbarui: 3 April 2020   19:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meninggalkan petang dengan langit berwarna tak menentu, putih tak jelas putih, hitam tak menjadi mendung, biru menjadi merah yang tak jelas. Matahari telah terlepas. Bulan berganti menunggu di atas. Ketika malam masih mencekam. 

Malam ini kita belum terbebas. Petang tadi telah memberi batas. Saatnya menjaga diri, beberapa hari kedepan kita tetap sendiri. Menghabiskan diri dengan diam, tanpa pertikaian. Kita sudah terlalu lama dalam perdebatan. 

Mulut kita tertutup dengan pembatas, kata-kata bisa menularkan kebencian. Percikan ludah kata-kata mematikan. Perjalanan hari ini, kita diminta merenungkan. Tak perlu diungkapkan, cukup disimpan. Setiap waktu adalah cobaan. 

Sungailiat, 3 April 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun