Ketika banjir rejeki, kau tersenyum renyah
ketika banjir air, kau marah-marah
kau memang pemarah
Ketika banjir menggenangi rumahmu
Sedang diingatkan Tuhan, kau tidak setuju
mulai menyalahkan penguasa
yang tak becus mengatur cuaca
yang tak mampu mengaliri
sehingga air tak bisa lari
Kau marah-marah
kau memang pemarah
gunung pun akan kau belah
untuk mengaliri air yang tumpah
memindahkan banjir
terus menyindir
kau marah-marah sebelum berpikir
Kau memang pemarah
terus marah-marah
Sungailiat, 5 Maret 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI