Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kucing Penjaga Perpustakaan, Ditakuti Tikus Pengerat Buku

1 Maret 2020   16:08 Diperbarui: 1 Maret 2020   16:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah sosok kucing yang ada di perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka (dokpri)

Kucing berbulu belang tiga ini, sering terlihat pengunjung perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka di jalan Jendral Sudirman Sungailiat.

Kucing dengan perpaduan warna hitam, putih dan kuning ini berkelamin betina. Sering tampak di perpustakaan sejak akhir tahun 2019. Menurut para pengelola perpustakaan, kuncing ini datang sendiri ke perpustakaan dalam keadaan bunting. Mungkin dibuang pemiliknya. Entah apa kesalahan kucing ini? Bisa jadi karena pemiliknya tidak lagi mau merawat dan memberi makan. Bisa juga karena kucing ini tidak lagi  disukai pemiliknya.

Kucing ini jenis kucing kampung. Merupakan kucing rumahan yang terawat karena bulunya terlihat  cukup bersih ketika pertama berada di perpustakaan. Pengelola petpustakaan menerima kehadiran kucing ini, karena lumayan jinak. Selain itu kucing ini juga suka berada di titik kumpul para  pengelola perpustakaan dan pengunjung yang datang. Terlihat sangat jinak. 

Kepala bidang perpustakaan pak Bahar menyayangi kucing ini. Sering membawakan makanan khusus dari rumah untuk kuncing yang yang biasa di panggil Pus ini, merupakan panggilan umumnya untuk kucing. Tidak hanya pak Bahar, para pengelola perpustakaan sangat menyayangi kucing ini. Juga para pengunjung perpustakaan menyukai kucing ini, ada yang mengelus hingga menggendong si Pus.

Pengelola perpustakaan tambah menyayangi kucing ini setelah si Pus berhasil menangkap beberapa ekor tikus yang sering merusak buku. Sejak kehadiran si Pus, tidak terlihat lagi tikus pengerat buku. Kuncing pendatang ini menjadi berguna bagi petpustakaan umum daerah kabupaten Bangka, khususnya membasmi tikus dan membuat tikus takut berada di perpustakaan. Apa yang dilakukan si Pus bisa menjadi solusi bagi perpustakaan yang mengalami permasalahan dengan tikus. Memelihara kucing di perpustakaan dapat menghidari rusaknya buku karena ulah tikus. 

Menyayangi hewan seperti kuncing dengan cukup bersikap ramah, mengelus tubuhnya, memberikan makanan, kadang hanya dengan sapaan menyebut nama bila ada nama panggilan untuk kucing, sudah bisa membuat kucing  jinak. Demikian pula yang dilakukan teman-teman di perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka.

Kucing yang kini menjadi penjaga perpustakaan sempat mengalami nasib tragis, ketika mula berada di petpustakaan dalam keadaan buting ketika beranak seluruh anak habis di makan kucing liar yang sempat menerobos masuk perpustakaan. Kini si Pus kembali bunting, semoga anaknya kali ini bisa lahir dengan selamat.

Seekor kucing betina yang telah menjadi penghuni tetap perpustakaan, ketika terbuang dari pemiliknya yang dianggap tidak berguna. Setelah berada di tempat baru menjadi bermanfaat yang dirasakan pihak perpustakaan. 

Berinteraksi dengan hewan yang lucu dan jinak adalah sangat menyenangkan. Hobi yang tidak hanya untuk mencari kepuasan batin, namun juga dapat dirasakan manfaatnya seperti yang dilakukan seekor kucing kampung di perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka.

(Rustian Al'Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun