Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Penambang Bertasbih dengan Embun

28 Februari 2020   06:18 Diperbarui: 28 Februari 2020   06:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun hijau yang menjuntai
dalam tasbih menjatuhkan satu-satu butiran embun
pagi yang dingin, masih ada yang sengaja tubuhnya dibuat terkulai
tapi ia tidak, tetap menguatkan sikap sejak sebelum subuh terdengar dari masjid kampung kitab suci mengalun

Ia terus bertasbih dengan embun, ia terus menghitung hingga terhenti dikeringkan matahari
sudah saatnya berhenti
ikhtiar telah dimulai, saatnya melangkahkan kaki
setiap langkah ia bertasbih
ia melawan kemalasan, tak ingin lekas letih

adalah lelaki yang berangkat pagi hari
bersama embun terus berdoa agar tidak mati seperti sesama penambang yang tertimbun

Sungailiat, 28 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun