Kita telah dilahirkan malam, bersama hayalan tanpa harapan. Kita baru saja mengangkat kenangan jauh telah lama berlalu dari lorong gelap malam, tapi masih menjadi bayangan.
Kita telah dilahirkan malam, yang tak disukai. Menjadikan kita kehilangan harapan. Bukan tidak lagi berguna. Tapi tidak bisa bersekutu dengan pendusta.
Kita telah menjadi anak malam, yang menyusui bulan. Bulan bukan ibu kita, bukan pula ibu susu kita tapi hanya kebetulan. Kita telah dilahirkan dari rahim malam, tanpa ari-ari. Anak malam adalah Laki-laki.
Sungailiat, 5 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H