Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Makna Mimpi

30 Januari 2020   06:05 Diperbarui: 30 Januari 2020   06:13 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nafas terengah-engah setelah berlari di tengah malam. Mimpi telah membawanya berlari, hingga terjatuh ke dalam jurang yang dalam. Tapi tak mati, setelah terbangun. Ia mencari makna mimpi. Masih tertegun. Belum juga menemukan arti.

Mimpi, telah membangunnya lebih pagi. Aroma pagi yang masih murni diresapi. Tak juga ditemukan arti. 

Ketika matahari mulai meninggi, mendapatkan kabar dinding bukit di batas desa telah runtuh menimbun rumah bersama penghuninya yang tak sempat lari. Sebelum menemukan makna mimpi, musibah telah mengejutkan pagi.

Sungailiat, 30 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun