Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dini, Mengelola TBM Hutan Kota Sungailiat Sambil Mengasuh Bayi

31 Januari 2020   20:29 Diperbarui: 31 Januari 2020   21:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Bacaan Masyarakat Setara di hutan wisata Sungailiat (ft Rus)

Kawasan hutan kota atau juga disebut hutan wisata yang berada di lingkungan kompek Pemda di kelurahan Bukit Betung, Sungailiat, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung, setiap hari dikunjungi warga untuk berwisata dan berolaraga karena di lokasi ini terdapat lintasan joging. Selain itu terdapat pula pedagang kuliner dan tempat bermain bagi anak-anak. Namun banyak yang belum tahu di kawasan ini terdapat Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Mungkin pula kurangnya minat baca sehingga pengunjung tidak mau tahu keberadaan TBM.

Mengapa saya katakan kurangnya minat baca masyarat? Kurangnya minat baca itu tampak di TMB yang ada di hutan kota Sungailiat ini dari buku pengunjung tercatat puluhan orang saja yang mengunjungi setiap bulannya. Kendati kunjungannya sedikit tidak menyurutkan semangat pengelola TBM Setara, Dini (23 tahun) tetap memberikan pelayanan dan menjalankan tugasnya dengan penung tanggung jawab.

Dini yang mengaku sudah 2 tahun bertugas di TMB Setara, sebagai tenaga honor dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bangka. Ibu dari seorang putri yang masih bayi ini selalu membawa putrinya di TBM.

Taman Bacaan di hutan wisata Sungailiat (ft Rus)
Taman Bacaan di hutan wisata Sungailiat (ft Rus)
Kehadiran putri cantiknya di TBM membuat Dini lebih tenang memberikan pelayanan kepada pengunjung yang masih ada minat membaca. Sambil mengasuh bayinya, ibu muda ini menjalankan tugas dengan lancar dan tidak merasa terganggu. Begitu pula si bayi yang telihat nyaman, senyaman udara di hutan kota yang selalu teduh diantara rerimbunan pohon.

TBM di hutan kota Sungailiat, yang belum banyak pengunjungnya bisa disebabkan belum banyak warga setempat yang mengetahui keberadaannya. Tempat yang mengasyikan, demikian yang saya rasakan . Duduk di kursi batu sambil membaca buku, di bawa rimbunnya pohon dan hijaunya hutan kota Sungailiat membuat betah berada di sini.

Hutan Wisata Sungailiat (ft Rus)
Hutan Wisata Sungailiat (ft Rus)
TBM Setara dulunya bernama Bangka Bermartabat. Nama ini diberikan ketika mulai berdiri pada tahun 2014. Nama Bangka Bermartabat, diambil dari visi Bupati waktu itu. Ketika berganti kekuasaan Bupati yang baru mulai tahun 2018 dengan visi Bangka Setara, TBM pun berganti nama menjadi Setara. Menurut saya, sebaiknya nama seperti TBM, perpustakaan dan fasilitas umum lainnya diambil dari nama tokoh pejuang, karena TBM ini berada di hutan kota bisa juga dari nama flora dan fauna. Sekedar saran. Nama juga bisa menjadi salah satu faktor menggugah daya tarik masyarakat untuk mengunjungi TBM.

Dini, berjilbab pink dan putrinya yang masih bayi di Taman Bacaan Setara sambil melayani pengunjung mengasuh bayinya ( ft Rus)
Dini, berjilbab pink dan putrinya yang masih bayi di Taman Bacaan Setara sambil melayani pengunjung mengasuh bayinya ( ft Rus)
Sementara itu koleksi buku yang ada di TBM Setara sekitar 300 buku. Pengakuan Dini, masih ada ratusan buku yang belum bisa di pajang karena keterbatasan jumlah rak buku. 

" Buku itu merupakan sumbangan dari Jakarta, " jelas Dini.

Saya ingat awal berdirinya TBM di kawasan hutan kota Sungailiat, koleksi bukunya diantaranya merupakan sumbangan dari pegawai Pemda kabupaten Bangka. Bupati waktu itu, Tarmizi Saat mewajibjan para pejabat Pemda yang melakukan Dinas Luar (DL) keluar daerah untuk menyumbangkan uang perjalanan dinas untuk dibelikan buku atau juga disebut dengan, "sedekah buku."

Dokpri
Dokpri
Sedekah buku, ini bisa menjadi gerakan bila benar-benar didorong. Bila dapat mendorong masyarakat untuk bersedekah buku, ini bisa membantu perpustakaan dan TBM yang ada untuk menambah koleksi buku. Bisa menjadi solusi untuk mengurangi kendala perpustakaan dan TBM yang kekurangan koleksi bahan bacaan.

Tapi sekarang sedekah buku itu tidak lagi terdengar. Mudah-mudahan melalui tulisan ini kembali bisa menumbuhkan keinginan kita bersedekah buku. Sedekah buku itu sama saja kita sedang memberikan ilmu, mencerdaskan pembaca, merupakan perbuatan mulia.

Hutan Wisata Sungailiat, yang hijau dan menyejukkan (ft Rus)
Hutan Wisata Sungailiat, yang hijau dan menyejukkan (ft Rus)
Tidak hanya buku, rak buku juga dibutuhkan TBM Setara. Buku yang tersusun rapi juga menjadi daya tarik serta kemudahan pengunjung mencari buku yang diinginkan. Disamping itu buku yang sudah terklasifikasi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun