Tidak salahkan malam ini aku menulis puisi lagi? Â Bersama hujan di luar rumah yang mulai garang. Telah menghabiskan jalan dan jembatan. Untung rumah kita tidak tenggelam. Hanya sedikit pekarangan rumah yang tergenang.Â
Hujan telah membagi kecemasan, akal menari-nari dengan banyak kemungkinan. Mencari cara untuk melepas dari jebakan bila hujan semakin garang.Â
Aku menulis puisi tanpa keraguan. Kubiarkan hujan garang, tak bakal ada kutukan. Hujan bukanlah kedurhakaan. Tapi puisiku tak bisa diselesaikan setelah ada keraguan terhadap hujan. Aku tinggalkan puisi, sebelum dihabisi hujan.Â
Sungailiat, 21 Januari 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H