Aku bingung dengan narasiku sendiri, kadang tidak memahami makna. Kata yang keluar sebelum berpikir telah menjadi tak berguna, bahkan menjadi bencana. Membuat orang-orang perang kata-kata. Jadi aku berhenti saja, dari pada menjadi prahara.
Tanpa kata-kata lebih damai, tak kan ada badai. Berhentilah berandai-andai. Yang tak pasti tak perlu dinanti. Terlalu berharap kan menjadi patah hati.
Aku diantara pusaran prahara, yang bisa bergeser setiap waktu bisa menjadi petaka. Biarkan praha yang mengitari di luar batas kita. Sebaiknya kita pasrah dalam doa.
Sungailiat, 20 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H