Apa yang  bisa kau tulis petang ini, ketika sisa tinta penamu tinggal sedikit?
Masih ada pasir membentang panjang yang bisa di gores sedikit demi sedikit.Â
Tulisan saja buat petang ini bahwa, kau tidak pernah kalah walau pun sakit.Â
Kita telah bersama petang yang tersisa sedikitÂ
Telah kau lukis aku di pasir pantai dengan jarimu yang bersih.
Mengapa wajahku terlihat sedih?
Bukankah pantai masih kuat menahan laut, meskipun terumbu karang menyisahkan pedih.Â
Setelah laut hampir habis dikeruk dengan serakah, nelayan kita sedang bersedih.Â
Aku bukan nelayan, kawan?Â
Tapi aku ikut melawan.Â
Sungailiat, 17 Januari 2020Â