Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Ganggu Laut Kami

6 Januari 2020   23:18 Diperbarui: 6 Januari 2020   23:21 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan ganggu laut kami
Bila tidak ingin mati
Jangan mendekati pantai
Akan kami bantai
Laut kami telah lama luka
Setelah diobrak-abrik dengan paksa
Terumbu karang telah patah
Nelayan semakin susah
Layar telah rebah

Jangan ganggu laut kami
Kami bisa marah, hingga melukai
Wahai penunggu laut, bantu kami
Tenggelam kapal mereka yang mencuri
Bila kapal perang kami tak berani menenggelamkan kapal pencuri
Datangkan Tsunami
Habiskan dermaga di daratan Cina
Tenggelamkan kapal mereka
Kami bukan tanah jajahan, tapi tanah merdeka

Jangan ganggu laut kami
Nelayan kami hidup di sini
Tidak takut mati
Darah nenek moyang orang pelaut masih mengalir, telah menjadikan kami pengarung lautan yang pemberani

Sungailiat, 6 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun