Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Musim Durian, Tukang Cukur Pun Jualan Durian

25 Desember 2019   05:43 Diperbarui: 26 Desember 2019   10:28 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adi, pedagang musiman yang berjualan ketika musim durian di Bangka (dokpri)

Pulau Bangka lagi “banjir” buah durian. Khususnya di Ibu Kota Kabupaten dan Kota seperti Sungailiat (Kabupaten Bangka), Kota Pangkalpinang, Koba (kabupaten Bangka Tengah), Toboali ( Kabupaten Bangka Selatan), dan Muntok (Kabupaten Bangka Barat), bermunculan pedagang musiman yang menjual durian.

Di Sungailiat saja banyak titik tempat penjual durian, seperti di Hutan Wisata, jalan Pemuda, Taman Terbuka Hijau dan beberapa lokasi lainnya.

Beberapa desa di Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Bangka Barat memasuki Desember 2019, mulai panen durian. Pemburuh durian pun mencari hingga ke desa-desa yang saat ini sedang panen. Sebagian besar kebun durian merupakan tanaman yang tumbuh di kebun yang telah ditanam para pemiliknya sejak lama. 

Bahkan yang menanamnya sudah meninggal dunia, saat ini dipanen ahli warisnya. Ada yang berada di halaman belakang rumah penduduk, ada pula yang berada di kawasan perkebunan. 

Untuk kebun yang ditumbuhi di tengah semak-semak dan baru dibersihkan saat durian sudah berbuah disebut masyarakat setempat dengan Kelekak.

Ketika durian saatnya panen, warga setempat mendirikan pondok tidak jauh dari pohon durian sebagai tempat pemiliknya menjaga durian jatuh, guna menghindari tindakan pencurian. Bahkan ada yang bermalam di pondok tersebut. Aroma wangi durian tercium ketika memasuki salah satu desa di Bangka Selatan yakni desa Nangka, tepatnya di dusun Bukit Durin.

Menurut  Adi, yang sehari-harinya sebagai tukang cukur membuka usahanya di Air Ruai, Kecamatan Pemali turut membeli durian di Bukit Durin yang harganya sangat murah. Ia bisa menjual dua kali lipat harga beli. Berbagai ukuran durian dijual dengan harga yang berfariasi.

Adi memanfaatkan musim durian ini, sebagai kerja sambilan disela-sela melayani sebagai tukang cukur juga menjual durian. Ia menggelar buah duriannya di tepi jalan Batin Tikal Air Ruai, tepat di depan salon pangkas ramburnya. Berbagai ukuran buah durian, dengan harga beragam dari Rp 10 ribu -– Rp 20 ribu per buah dijual Adi.

“Saya kasi bonus 1 buah untuk yang beli lebih enam buah, bonusnya tambahan 1 buah durian gratis ataupun potongan harga mulai Rp 5 ribu,” kata Adi.

Ayah dari seorang putri ini, bila tidak ada pelanggannya yang cukur rambut ia yang melayani langsung pembeli durian. Bila lagi memangkas rambut, Adi bergantian melayani pembeli durian dengan istri yang juga turut membantu melayani.

Dokpri
Dokpri
Mendapatkan buah durian, adi berburuh hingga ke desa Nangka berjarak sekitar 80 km dari Air Ruai, Pemali, kabupaten Bangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun