Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Berlari di Tengah Gerimis Malam

15 Desember 2019   21:32 Diperbarui: 15 Desember 2019   21:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah siapa lelaki itu, berlari dalam kedinginan
Pakainya basah setelah lama terkena gerimis
Tampak kelelahan
Tangannya masih bau amis
Sebagian darah terpercik di baju
Jemarinya terasa kaku
Dingin bagaikan tertusuk paku
 
Lelaki berlari di tengah gerimis malam
Terengah-engah membawa dendam
Telah terbalas
Ia ingin lepas
Tapi tak bisa lepas
Walaupun malam ini telah bebas
Tapi tak bisa diretas
 
Lelaki bau amis darah
Telah membuang sebilah belati di tempat sampah
Kembali mengais-ngais mencari belati
Tapi tak ditemukan lagi
Ia tak jadi bunuh diri
Pasrah, terus dihantui wajah perempuan yang ia tusuk belati
 
Sungailiat, 15 Desember 2019
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun