Bersama malam kau nyanyikan bulan. Nyanyian kematian untuk menakut-nakuti pungguk yang menunggu dalam penantian. Pungguk tidak lagi merindukan bulan. Pungguk telah menyadari, tidak ingin bertahan dalam rindu sehingga lama dalam kesendirian.Â
Bersama malam lelaki menyanyikan pantun. Bersama angin malam membawakan jauh lagu mengalun. Ingin didengarkan hingga merasuki celah-celah hati yang belum terisi. Telah dirasakan sakitnya rindu yang tidak pernah bertemu, karenanya lebih baik mati bersama mimpi.Â
Bersama malam, menyudahi alunan pantun. Bersama malam, menyudahi mimpi. Bersama malam, menyudahi rindu yang menahun. Bersama malam, tidak jadi mati.Â
Sungailiat, 21 November 2019Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI