Telah dirajut hari hingga tersulam petang menjadi gambaran lelah yang ditaburi jingga. Tidak terbantahkan bahwa kita akan kalah karena usia. Senja datang tidak bisa ditahan, seperti benang rapuh yang sudah tua. Ya, sebentar lagi akan tua renta, seperti malam yang datang menguburkan kita.Â
Semburat jingga yang semakin pekat, telah menutupi Barat. Kita ingin seperti senja yang terkubur perlahan, tidak sekarat. Setiap petang datang selalu berkaca tertangkap makna bahwa kesempatan semakin berkurang tidak akan lama. Seperti usia yang menua, setiap sore selalu menyatu dengan senja. Menyulam petang dengan rangkaian doa.Â
Sungailiat, 9 November 2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H