Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ragu Malam

1 Oktober 2019   23:24 Diperbarui: 1 Oktober 2019   23:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya puisi saja, yang bisa mencurahkan segala rasa. Biar tidak menggumpal agar tak sesak di dada. Puisiku biasa saja, tak pandai memilih kata tapi batin lepas terasa. Bisa lahir ketika malam, dibawa sinar bulan dan bintang yang selalu diam tanpa berkata-kata. Kadang-kadang juga kunang-kunang menari tak tahu apakah sedang bergembira.

Malam ini tak ada bintang, tak ada bulan, tak ada kunang-kunang. Masih ada lentera yang terang ditengah kemarau yang semakin gersang. Petani masih menunggu padi ditengah ladang. Entah apa yang ditunggu? Bersama malam kutulis puisiku di tengah ragu.

Sungailiat, 1 Oktober 2019

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun