Lentera kecil dihidupkan dari lilin bekas yang ditemukan dari tumpukan kertas tua yang tak lagi bisa dibaca. Telah dinyalakan, aku berusaha membaca beberapa. Kertas tetap tak terbaca. Bukan karena aksara tak dipahami, tapi tulisan telah hampir kehilangan tinta.
Kertas tua, berisikan wasiat masih bernyawa. Juga tak terbaca. Kertas tua yang ditemukan ditumpukan sisa koleksi rumah tua. Telah dibantu lentera tetap saja tak terbaca. Bukan karena penerangan yang tak cukup, tapi tak ditemukan makna aksara.
Lentera semakin tua, semakin redup membuat rabun mata. Kertas tua yang juga meredup karena aksara yang tidak lagi berwarna. Sudah terlalu lama, telah memaksa hanya untuk dapat membaca. Sudahi saja karena telah kehabisan masa, hanya akan sia-sia.
Sungailiat, 24 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H