Kutulis puisi tentang pantai yang tak lagi landai
Kubaca puisi pantai untuk pantai
Berdiri aku di bibir pantai
Sesekali jari kakiku terkena buih putih, yang dibawa ombak menepi
Bisik angin laut, pantai telah letih karena abrasi
Teriak batu karang, sebentar lagi kami mati
Kubaca puisi di pantai ketika pagi
Pantai Timur terbitnya matahari
Matahari berkata, sampai akhir zaman pantai tetap kusinari
Matahari berkata lagi, biarkan abrasi, biarkan karang mati, di pantai masih bisa membaca puisi
Matahari menyindir pagi, terus saja menulis puisi jangan berhenti karena baris, bait tak ada abrasi
Sungailiat, 7 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H