Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gelombang Menenggelamkan Petang

30 Agustus 2019   18:58 Diperbarui: 30 Agustus 2019   19:13 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika petang kau datang,  membawa kisah masa lalu yang dikemas dalam rindu. Kita tidak pernah janjian sebelumnya, tapi karena telah dipertemukan waktu. 

Ketika petang kau datang, seiring air laut pasang. Tak sedikitpun takut terbentur batu karang. Waktunya kau pulang dibawa gelombang. 

Ketika petang kau datang, hanya bayang. Bukan siapa-siapa hanyalah penunggu petang yang mengabarkan daratan bakal diterjang gelombang. Tak ada yang percaya, karena mereka dibuat bimbang. 

Ketika petang kau datang, tak ada ucapan hanya memandang. Ombak dengan keras mengikis karang. Tinggi gelombang menjulang. Hingga langit kehilangan terang. Gelombang telah menenggelamkan petang. 

Sungailiat, 30 Agustus 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun