Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ada Rindu di Kopi yang Kuseduh

20 Agustus 2019   06:45 Diperbarui: 20 Agustus 2019   07:08 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah ada secangkir kopi yang kubuat sendiri, rasanya manis pahit bagaikan kehidupan. Aku belum melihat matahari, kuintip dari balik jendela sebelum menyeruput kopi. Rasa kali ini berbeda, karena ada rindu. Telah lama menunggu.

Sudah lama tak merasakan kopi buatanmu. Pagi ini telah membangun rindu. Kuseruput kembali kopi, tetap ada rindu. Baru pagi ini kutemukan diksi bahwa kopi itu rindu. Kutepis, tidak sedang dungu.

Biarkan sekali seruput selalu ada rindu. Sudah waktunya merindu, bila tidak hati ini sudah membatu. Kembali kutepis itu, aku tidak ingin rindu menjadi belenggu. Kunikmati saja rindu, dalam adukan kopi yang kuseduh.

Sungailiat, 20 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun