Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puis | Jujur kepada Sepi

9 Agustus 2019   03:49 Diperbarui: 9 Agustus 2019   04:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sama saja
Tak ada yang beda
Harapan hanyalah mimpi dalam tanya
Ketika menemukan cita
Kembali ada lara
Karena tersekat kepentingan yang sama
Untuk memenuhi kekuasaan yang telah menjadi simbol warna
Kekuasaan telah menjadikan tangan untuk menekan
Harta telah menjadi senjata karena tak memiliki karisma

Tak akan dikenang karena kebaikan
Tapi mudah dilupakan
Hanya karena ketidakikhlasan
Sulit melepas diri dari kemunafikan

Mengapa terus berada dalam keramaian?
Tak akan ditemukan jawaban
Yang dipenuhi dengan pujian
Yang dininabobokan rayuan
Beradalah di dalam sepi
Merenunglah didalam sunyi
Jujurlah kepada sepi
Akuilah di dalam sunyi
Bahwa tak akan mengulangi
Kesalahan yang diperbuat setiap dinasti
Adalah lupa diri

Sungailiat, 9 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun