Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jilatlah Matahari

6 Agustus 2019   08:02 Diperbarui: 6 Agustus 2019   08:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak bisa menjilat
Kalau kau bisa, coba jilat matahari agar didapatkan rasa diri terpahat
Membentuk wajahmu yang dibuat-buat
Tak akan bisa kembali kesemula, menunjukkan dirimu penjahat

Sudakah menjilat Matahari
Jilatlah mumpung masih pagi
Agar bisa dirasakan sakit, orang-orang yang dihianati
Penjilat itu bukan penari topeng tapi ia bertopeng
Semoga kulit wajahnya terkelupas kena sinar matahari, menjadi bopeng

Berhentilah bepura-pura
Berhentilah bersandiwara
Lakon yang dimainkan tak ada guna
Kelakuan pengecut, yang tak kan berani menjilat matahari
Tunggu saatnya dirimu dijilat matahari

Sungailiat, 6 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun