Matahari sudah meleweti seperempat pagi, tapi belum juga ada kabar dari sana yang masih dini hari. Mungkin belum bangun, karena di sana belum pagi. Aku yang menunggu kabar. Kuat dalam sabar.
Kadang keegoisan diri memaksa ingin segera, tapi lekas ditepis mengapa mesti memaksa? Bukankah telah bebas menentukan, kapan mesti berkata-kata? Bukan kita. Warna matahari pagi ini tak bisa, warna merah muda. Ia sedang mengalihkan suasana.
Matahari sudah terbakar, belum juga ada kabar. Tidak harus marah, biarkan saja hingga diujung senja matahari terdampar. Kemudian tuliskan saja kabar di daun Lontar.Â
Sungailiat, 6 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H