Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menunggu Kabar

6 Agustus 2019   07:02 Diperbarui: 6 Agustus 2019   07:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari sudah meleweti seperempat pagi, tapi belum juga ada kabar dari sana yang masih dini hari. Mungkin belum bangun, karena di sana belum pagi. Aku yang menunggu kabar. Kuat dalam sabar.

Kadang keegoisan diri memaksa ingin segera, tapi lekas ditepis mengapa mesti memaksa? Bukankah telah bebas menentukan, kapan mesti berkata-kata? Bukan kita. Warna matahari pagi ini tak bisa, warna merah muda. Ia sedang mengalihkan suasana.

Matahari sudah terbakar, belum juga ada kabar. Tidak harus marah, biarkan saja hingga diujung senja matahari terdampar. Kemudian tuliskan saja kabar di daun Lontar. 

Sungailiat, 6 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun