Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jalan Terkotak-kotak

4 Agustus 2019   05:49 Diperbarui: 4 Agustus 2019   05:58 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melintasi jalan terkotak-kotak karena kepentingan. Semua jalan mendaki,  semua jalan menurun, semua jalan mendatar, semua jalan lurus, semua jalan menikung, tapi tak semua jalan dipenuhi kecurigaan. Jalan telah terkotak-kotak karena ketidakadilan. 

Melangkahi kotak-kotak dengan kehati-hatian. Setiap langkah adalah kecemasan. Setiap kata-kata terus dijaga, agar tak menjadi kekacauan. Kebinekaan sengaja dilupakan, ketika desakan karena kekuasaan dipaksakan. Kotak-kotak itu berserakan dijalanan. 

Jalan yang dilalui orang-orang lupa diri. Ketika telah membuat hari-hari berlalu dengan kebiadaban mimpi. Jalinan kebersamaan dibawa ke jalan sesat dengan merubah ideologi. Bercerminlah di air bening sungai yang memisahkan kampung kita, bahwa kita adalah sama yang dilahirkan di tanah tempat kita kembali. 

Sungailiat, 4 Agustus 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun