Masih terjadinya kasus meninggal dunia anak di obyek wisata pantai di kabupaten Bangka membuktikan bahwa pantai tidak aman bagi anak-anak.Â
Pekan lalu terjadi kecelakaan di obyek wisata pantai Matras Sungailiat, seorang anak perempuan asal Pangkalpinang yang masih duduk di bangku SD meninggal dunia karena tenggelam saat mandi.Â
Anak tersebut tidak sendiri, tapi juga bersama 0rang-orang dewasa yang merupakan anggota keluarganya yang seharusnya bisa memberikan rasa aman.
Kendati sudah ada peringatan yang terpasang di tepi pantai Matras agar tidak berenang di tempat yang berbahaya, tetap saja larangan tersebut diabaikan. Kasus tenggelam di pantai Matras sering terjadi setiap tahunnya. Meskipun sudah ada petugas pengaman pantai, masih tetap terjadi kasus wisatawan tenggelam di obyek wisata.Â
Selain pantai Matras juga lokasi lainnya yang sering memakan korban yakni pantai Rambak Sungailiat, yang merupakan gugusan obyek wisata yang berada di pantai Timur kota Sungailiat.

 yang dalam itu, tanpa disadari para wisatawan yang sedang mandi tertarik ke dasar palung, ditambah lagi bila korban tidak bisa berenang.Â
Mengapa anak-anak harus menjadi korban saat sedang menikmati masa liburan untuk bersenang-senang menikmati keindahan pantai? Jawabannya, karena orang dewasa yang menyertainya tidak bisa mengawasi dan bahkan melindunginya dari bahaya.
Karena ini, menurut saya pantai merupakan obyek wisata yang tidak aman bagi anak-anak dan sudah saatnya pemerintah memberi tempat bagi anak di pantai dengan lokasi mandi dalam kawasan khusus.Â
Pasca peristiwa meninggalnya pengunjung anak-anak di pantai Matras, yang ditemukan sehari setelah peristiwa naas itu oleh tim SAR, sebagai orang tua membuat saya harus waspada terhadap anak-anak saya saat berwisata di pantai.
