Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dibangunkan Mimpi

10 Juli 2019   23:47 Diperbarui: 10 Juli 2019   23:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mimpi yang membangunkan dengan kisah yang menakutkan. Telah datang kematian, ketika ditampakkan mereka yang telah mendahului dengan melambaikan tangan. Seketika tersentak dengan rasa takut, benarkan itu panggilan kematian? Tampak ayah, tampak ibu yang mengajak kembali, ikut mereka yang sudah lama mati. Seiring jam dinding berdentang duabelas kali.

Mimpi itu bukan pertanda kematian, tapi mengingatkan kepada mereka yang telah mendahuli untuk terus dikirimkan doa. Agar dilapangkan kuburnya, ya Allah tempatkan mereka di surga. Malam semakin sepi, terasa mati. Malam semakin sunyi, terasa semakin dekat Illahi Robi. Jadi takut kembali datang mimpi.

Sungailiat 10 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun