Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengunci Malam

15 Juni 2019   23:38 Diperbarui: 15 Juni 2019   23:42 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah kukunci malam
dengan rangkaian narasi yang disulam
malam semakin diam
tak kebagian kata-kata
telah dimonopoli bicara

Mengunci malam
ketika tak ada lagi langkah yang diam-diam
ketika beberapa lelaki masih betahan bersama embun
ada lelaki tua yang matanya semakin rabun
tapi ia menolak dikatakan pikun

Narasi yang mengunci
hanyalah beberapa baris puisi
yang dibuat dari hati
ungkapan rasa yang sempat menyakiti

Ternyata malam tidak pernah terkunci
karena malam bukan rumah kami
malam juga tidak memiliki hati
malampun terhenti

Sungailiat, 15 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun