Ingatkan dengan era Orde Baru ketika presiden Soeharto berkuasa, setiap kali datangnya Ramadan baik presiden, wakil presiden dan menteri kabinet wktu itu mengikuti Safari Ramadan. Safari Ramadan yakni perjalan pejabat pemerintah waktu itu mengunjungi daerah-daerah di Tanah Air yang sudah diagendakan, bertemu masyarakat serta bersama-sama melaksanakan sholat fardu dan solat tarawih serta menyerahkan berbagai bantuan kepada masyarakat.
Setelah reformasi, nama program Safari Ramadan tidak lagi dipergunakan pemerintah yang  berkuasa  yakni presiden Joko Widodo. Bahkan ketika presiden SBY berkuasa juga nama Safari Ramadan sudah tidak terdengarkan lagi. Tampaknya rezim yang sedang berkuasa saat ini tidak ingin menggunakan nama itu lagi, juga sudah tidak lagi menggunakan program tersebut secara rutin setiap hari selama Ramadan mengunjungi masjid-masjid di berbagai provinsi.
Safari Ramadhan 1440 H ini telah diawali di masjid Al Istiqomah desa Petaling, kecamatan Mendo Barat yang diikuti Bupati Bangka Mulkan, Wakil Bupati Bangka Syahbudin dan sejumlah pejabat lainnya. Kesempatan itu Bupati menyerahkan santunan untuk warga lanjut usia (lansia) dan anak yatim piatu serta anak dari keluarga kurang mampu.
Apa yang dilakukan Bupati Bangka dan Wakil Bupati Bangka, sama dengan dilakukan Bupati - Bupati Bangka sebelumnya. Kegiatan Safari Ramadan mengunjungi masjid di wilayah Kabupaten Bangka hingga lebih 20 masjid selama Ramadan dengan lokasi hingga ke pelosok desa. Tujuannya untuk meningkatkan silaturahmi dan berbagi kepada para lansia dan anak yatim piatu.
Tak lupa kesepatan itu disampaikan ceramah dengan peceramah dibawa langsung tim Safari Ramdan Pemkab Bangka. Safari Ramdan merupakan kegiatan amaliah yang mendekatkan pemimpin dengan masyarakat.
Sama dengan di desa Kapuk, kegiatan Safari Ramadan Kamis siang (9/5) berlangsung di masjid Nurul Huda desa Puding Besar namun kali ini tidak dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Bangka, namun diwakilkan kepada Staf Ahli Bupati Bangka Sutam A. Amin yang juga seorang Kompasianer. Di Puding Besar ini jumlah jemaah tidak banyak yang hadir, karena desa tersebut sedang berduka hari itu yakni 2 warganya ada yang meninggal dunia. Demikian informasi yang saya terima dari Kepala desa Puding Besar.
Nama Safari Ramadan yang telah menjadi tradisi jajaran Pemkab Bangka untuk mengunjungi masyarakat setiap memasuk bulan suci Ramdan telah dinantikan masyarakat khususnya masyarakat desa yang belum menjadi tujuan kunjungan tim Safari Ramadan Pemkab Bangka agar desa mereka menjadi tujuan tim Safari Ramadan tahun berikutnya.Â
Tradisi yang baik yang diwariskan dari rezim orde Baru yang ditumbangkan people power itu, yakni Safari Ramadan tak ada yang salah. Rezimnya boleh tumbang, tapi kalau ada program yang baik seperti Safari Ramdan tak mesti ikut dibuang. Ini buktinya Pemkab Bangka tetap rutin melaksanakan dengan nama kegiatan yang sama yakni Safari Ramadan, baik ketika Kepala Daerah yang berkuasa di era Orde Baru hingga di era reformasi.
Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H