Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku Ditenggelamkan Jam Telah Dipilih Pagi

11 April 2019   06:48 Diperbarui: 11 April 2019   07:26 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama delapan jam
Puisiku ditenggelamkan jam
Waktu yang kejam
 
Ketika puisi telah dikuaisasi
Subyektif yang telah menjadi tirani
Setelah dicambuk hingga dirajam
Tapi tak mati tak juga terendam

Setelah pagi
Ketika mengintip matahari
Energi telah menggerakkan nurani
Mengangkat puisiku yang dikisahkan mimpi

Aku tak pandai membuat diksi
Hanya sekedar menuangkan isi hati
Kadang dipenuhi kopi
Kadang dipenuhi pagi
Kadang dipenuhi siang
Kadang dipenuhi bayang-bayang
Kadang dipenuhi petang
Kadang dipenuhi malam
Kadang diam

Puisiku matahari
Telah dipilih pagi

Sungailiat, 11 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun