Selama delapan jam
Puisiku ditenggelamkan jam
Waktu yang kejam
Â
Ketika puisi telah dikuaisasi
Subyektif yang telah menjadi tirani
Setelah dicambuk hingga dirajam
Tapi tak mati tak juga terendam
Setelah pagi
Ketika mengintip matahari
Energi telah menggerakkan nurani
Mengangkat puisiku yang dikisahkan mimpi
Aku tak pandai membuat diksi
Hanya sekedar menuangkan isi hati
Kadang dipenuhi kopi
Kadang dipenuhi pagi
Kadang dipenuhi siang
Kadang dipenuhi bayang-bayang
Kadang dipenuhi petang
Kadang dipenuhi malam
Kadang diam
Puisiku matahari
Telah dipilih pagi
Sungailiat, 11 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H