Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bubuk Sepi di Dalam Kopi

7 Maret 2019   07:29 Diperbarui: 7 Maret 2019   07:36 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bubuk sepi telah ditaburi didalam kopi
Ketika pagi menyelinap di hati yang tersakiti 

Lelaki kesepian yang sudah lama ditinggalkan pergi 
Kopipun dibuat sendiri 
Bubuk kopi jadi sepi 
Cangkir juga tak ada bunyi 

Pagi sepi
Ada kopi 
Lelaki sepi 
Ditemani secangkir kopi 
Menyeruput sepi 
Pagi kehilangan tepi 
Tak ada lagi batas
Yang bisa diretas 

Sepi datang dari hati 
Jangan salahkan kopi 
Bubuk sepi, hanyalah taburan pagi 

Belum kesepian, hanya sepi yang manusiawi 
Masih menunggu Dibatas sepi

Sungailiat, 7 Maret 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun