Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Tularkan Hitam Hatimu Juga Kepala Batumu

5 Maret 2019   06:32 Diperbarui: 5 Maret 2019   19:14 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita tidak pernah berinteraksi
Tapi mengapa membenci?
Jangan salahkan puisi
Hanya karena itu muncul rasa iri
Apa lagi sampai dengki 


Bukan karena sakit hati
Karena aku tak pernah menyakiti
Tapi hatimu yang sedang sakit
Hatimu hitam tak tersirami
Dirimu pura-pura, sebenarnya sedang menjerit
Hatimu penuh dendam
Diselimuti diksi lembut yang sebenarnya kejam

Aku telah menyapa
Tapi tak membalas apa-apa
Aku membalas sapamu
Tapi jawabmu begitu
Menyakiti, sangat kaku
Apa maumu?

Aku tak pernah bertemu dirimu
Tapi aku bisa membaca dari fotomu
Bahwa dirimu berkepala batu
Memaksa kehendak, termasuk kepada anak didikmu 

Jangan jadikan mereka epigonmu
Jangan paksakan mereka seperti puisi-pusimu
Karena sama saja dengan menularkan penyakit hatimu

Sungailiat, 5 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun