Belum juga langit berwarna tembaga
Ketika jarak perjalanan masih tersisa
Telah dilempari jalan sempit dengan bara
Rumput-rumput hijau menjadi menyala
Pohon-pohon rimbun menjadi tak bernyawa
Jalan tanah menjadi merah
Terbius gejolak amarah
Jalan merah meninggalkan jejak darah
Jalan sempit yang lengang
Diantara hijau pohon lada membawa tenang
Tapi jejak darah di jalan tanah merah masih membayang
Tak mudah melupakan luka yang tergenang
Tetap bertahan di dasar kenangan
Telah menjadi trauma berkepanjangan
Jangan buat luka
Ketika luka menjadi masa lalu tak kan terlupa
Jangan teteskan darah
Ketika darah masih menjadi jejak, kapan saja akan menjadi amarah
Lihat, jalan tanah merah
Tak kan pernah hilang dari jejak darah
Sungailiat, 2 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H