Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ada Judi di Tengah Kemelut Mafia Bola?

23 Februari 2019   07:28 Diperbarui: 23 Februari 2019   08:15 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak masih duduk di SD saya kalau nonton sepakbola, diantara kerumunan orang-orang dewasa yang menonton pertandingan kendati kompetisi antara kampung sempat melihat ada yang taruhan tebak-tebakan skor dengan sejumlah uang.  Siapa yang berhasil menebak skor pertandingan dengan tepat maka yang akan memenangkan taruhan. Dugaan saya bermula dari peristiwa itu. 

Isu perjudian menunggangi sepakbola nasional sempat ada, tapi sulit dibuktikan. Ketika Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Kepolisian RI menetapkan Joko Driyono, Plt Ketua Umum PSSI sebagai tersangka karena merusak alat bukti, terkait dengan kasus pengaturan skor kembali ingatan saya ke masa lalu dugaan adanya perjudian. 

Mengapa Jokdri sampai merusak alat bukti? Sudah pasti ia ingin menghilangkan jejak agar ia tidak terlibat dalam kasus pengaturan skor. Menurut saya dengan kembali didapatkannya barang bukti yang sempat dibawa sopir Jokdri, akan mempermudah polisi mengungkap kasus ini dari hulu hingga hilir.

Pengaturan perangkat pertandingan yakni wasit, asisten wasit, inspektur pertandingan agar dapat hasil pertandingan sesuai dengan pesanan, wajar saja memicu terjadinya kerusuhan dalam suatu pertandingan selama ini. Wasit diserang official tim dan pendukung yang merasa dirugikan. Belum lagi korban sporter sepakbola hingga meninggal dunia, alangkah besar dosa mereka yang mengatur skor. 

Setelah terungkanya kasus pengaturan skor pertandingan, mata kita semua terbuka melihat ulah oknum di dalam tubuh PSSI sendiri. Saya tidak yakin pengaturan skor tidak hanya untuk memenang satu tim sehinga bisa naik kelas dari kompetisi devisi II ke I dan lain-lain, tapi saya masih ingat dengan isu dugaan adanya judi menunggangi sepakbola nasional. Jangan-jangan ada judi di sepakbola kita. Tebak skor sebagai alat bagi para pelaku judi untuk memasang taruhannya.

Setelah Jokdri ditetapkan sebagai tersangKa serta barang bukti yang masih bisa diselamatkan polisi, kemudian dilanjutkan dengan melihat aliran dana sepertinya kasus pengaturan skor akan memasuki babak baru dengan melibatkan banyak orang. Bisa jadi ada judi? Wallahualam bishawab. 

Kita lihat saja nanti. Kerja Satgas yang profesional, melalui Jokdri yang sudah lama di PSSI yakni akan mendapatkan informasi berharga untuk menuntaskan mafia bola yang selama ini menguasai sepakbola nasional.

Kasus pengaturan skor dengan memberikan suap kepada perangkat pertandingan tidak memiliki nurani, ditengah perjuangan para pemain yang bermandikan peluh serta pelatih yang dibebani otaknya setiap pertandingan mengatur stategi pertandingan untuk menang. 

Belum lagi klub-klub yang banting tulang mencari dana untuk menghidupkan klub hingga ada klub yang tidak dapat melunasi gaji pemain. Oknum di PSSI begitu tega telah menjadikan sepakbola sebagai objek. Sepakbola nasional menjadi bak wayang orang yang dimainkan dalang yakni perangkat pertandingan yang telah disuap oknum pengurus PSSI.

Kita tunggu bersama kerja Satgas Antimafia Bola Kepolisian RI, bisa menuntaskan kasus pengaturan skor dari hulu hingga ke hilir sehingga bisa menumpas mafia bola hingga ke akar-akarnya.

Salam dari pulau Bangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun