Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mendiamkan Laut

12 Februari 2019   18:04 Diperbarui: 12 Februari 2019   18:12 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tenangkan ombak, agar tak bergejolak
Bukan dengan mantra tapi perbuatan bijak 
Mendiamkan Laut, tak membuatnya surut 
Biarkan pasang, asalkan tidak menerjang 
Jangan sekali-kali menyuruh laut berlutut 
Telah menjadi sumpah untuk berpantang 

Nenek Moyang melalui dukun laut sejak dahulu berunding dengan sesaji 
Sekarang Penunggu laut tak lagi suka gratifikasi 
Lebih baik ayam hitam, ketan, telur ayam, dimakan sendiri 
Laut milik Tuhan sejak dulu, kadang dilupakan 
Jaga saja,  jangan kotori laut dan daratan 

Mendiamkan laut, tak mesti berlutut 
Dukun-dukun sudah mulai takut 
Ketika daratan perlahan mengerut 
Abrasi telah membawa pasir ke laut 
Laut telah membatasi mata 
Laut tak pernah berkata-kata 
Mendiamkan laut cukup dengan do'a 

Sungailiat, 12 Februari 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun