Tidur malam tadi tidak ada mimpi, berjalan nyenyak hingga pagi. Saatnya berkisah tentang matahari, setelah bagun sesuai dengan janji.
Matahari pagi ini cerah tapi terasa lembut mengenai kulit, tak terik mengigit. Kembali mengingatkan, rasa yang sama beberapa waktu yang sudah dilewati, apakah bakal turun hujan. Tak ingin takabur, tak berani memastikan.
Biarkan saja matahari, sampai kapan bertahan hari ini. Setelah bangun, saatnya memperhitungkan, tapi aku tak ingin mencampuri. Ini urusanku sendiri, yang tak bisa dipengaruhi. Belajar dari matahari, kekuatannya tak ada kepentingan lain kecuali untuk bumi. Begitu pula niat hati, yang telah menjadi obsesi.
Setelah bangun, berarti kesempatan untuk ke dua kali, Jangan pernah disia-siakan, akan merugi. Bila matipun tak kan sia-sia, tetap wangi.
Sungailiat, 10 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H