Kemeriahan malam resepsi Hari Jadi Provinsi Kepulauan Bangka ke 18 sangat terasa dengan tampilnya sejumlah artis serta pentas seni tradisi, Rabu malam (21/11) di taman kota Sungailiat.
Selain itu panitia juga menyebarkan semangat literasi dengan membagikan buku tentang perjuangan pembentukan provinsi kepulauan Bangka Belitung yang berjudul, “Kronika Bangka Belitung (2) dan buku Muhammad Al Fatih 1453 sebagai suvenir bagi pengunjung yang hadir dalam perayaan itu.
Ketika saya membalik lembar demi lembar buku Kronika Bangka Belitung, saya hanya melihat cerita satu media cetak saja yang memiliki andil dalam memperjuangkan pembentukan provinsi kepulauan Bangka Belitung.
Keberadaan media cetak ini ada setelah mendekati akan menjelang terbentuknya provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke. Sedangkan media yang lebih tua turut menyebarkan perjuangan provinsi kepulauan Bangka Belitung lebih lama yakni RRI tidak disebut - sebut dalam buku itu.
RRI memiliki andil dalam menyebarluaskan berita Kemerdekaan RI tahun 1945. Demikian pula RRI, termasuk RRI Sungailiat yang lebih awal berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Seharusnya RRI Sungailiat ada di ibu kota Provinsi yakni di Pangkalpinang karena keberadaannya lebih awal dari terbentuknya provinsi sehingga telah lebih dahulu di dirikan di kota Sungailiat, kabupaten Bangka.
RRI media yang menyebarkan terlebih dahulu ke seluruh Tanah Air dari Aceh hingga Merauke, dengan puluhan stasiun relay, pada saat ketuk palu pengesahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Warta Berita RRI pukul 13.00 wib tanggal 21 November 2000 yang di relay selaluruh stasiun RRI di daerah dengan sari berita penting pertama tentang rapat paripurna pengesahan pembentuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan ketuk palu dilakukan pimpinan rapat wakil Ketua DPR RI waktu itu Sutarjo Suryo Guritno.
“ Radio Republik Indonesia dengan warta berita disampaikan oleh Arif Rusman, sari berita penting, Dewan Perwakilan Rayat Republik Indonesia pagi tadi menyetujui rancangan undang - undang tentang pembentukan provinsi Bangka Belitung,” ini head line berita RRI 18 tahun lalu.
Ada bentuk - bentuk berita lainnya waktu itu pada jam sebelumnya yang disiarkan lebih dahulu oleh RRI, namun saya hanya memiliki dokumen pribadi waktu penyiaran berita pukul 13.00 wib yang disiarkan ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri mendengarkan kabar itu.
18 tahun yang lalu belum ada media daring yang bisa cepat memberitakan seperti sekarang ini, waktu itu yang ada radio dan televisi dapat menyiarkan secara live.