Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Babi Hutan di Tengah Purnama

15 November 2018   20:46 Diperbarui: 15 November 2018   20:52 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin malam menyusup lewat dinding kayu rumah kebun yang tinggi. Aku menikmati bulan purnama terasa aman walau dari hutan sudah mulai keluar beberapa ekor babi. Aku tak peduli karena ia tak akan bisa menggapai tinggi. Biarkan saja ia menyeruduk pagar tanaman. Pasti akan terkena jeratan.

Babi hutan mengacaukan malam yang benderang. Jangan sampai jadi pengacau malam, bila tidak disamakan dengan babi hutan. Biarkan saja sesukanyanya ada waktunya ia meriang. Kemudian berteriak terperangkap dalam kesakitan.

Babi hutan di tengan bulan purnama bukanlah penampakan. Tapi kenyataan yang dikuasai dalang yang melanggar dengan merampas pemilik lahan. Babi hutan telah berdasi. Mengenakan aroma wangi. Berteriak keras mengalahkan srigala. Melibas dengan rakus tak peduli teman sendiri hidup sengsara.

Sungailiat, 15 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun