Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korban Lion JT-610 Tiba di Sungailiat Disambut Rintik Hujan

6 November 2018   20:24 Diperbarui: 6 November 2018   20:42 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar pukul 13.30 wib, hari Selasa (6/11) saya bersama teman dari Bagian Humas dan Protokol Setda Bangka tiba di rumah duka salah satu korban Lion Air JT 610 di kelurahan Kuday, Sungailiat. Dijadwalkan jenazah korban Lion JT 610 atas nama Hendra akan tiba. 

Cuaca mendung masih menyelimuti kota Sungailiat. Setibanya di rumah duka di gerbang pagar pintu masuk tampak karangan bungan ucapan duka cita dari Lion Air Group. Seorang dari dalam rumah duka keluar mempersilakan saya masuk. Tampak sejumlah pelayat sudah berada di rumah duka.

Keluar lelaki tua dengan wajah lelah dan mata sembab mendekati. Saya mengucapkan belasungkawa kepada lelaki itu yang kemudian saya ketahui nama panggilannya Asak (68 tahun ) adalah ayah almarhum Hendra.

Dokpri
Dokpri
Putra almarhum membawa foto Hendra (dokpri)
Putra almarhum membawa foto Hendra (dokpri)
Asak menceritakan keberangkatan putra sulungnya Hendra ke Jakarta karena menghadiri undangan pernikahan salah seorang temannya satu sekolah dahulu. Hendra yang saat ini berusia 39 tahun memiliki tiga orang anak. Ketika akan pulang kembali ke Bangka dari Jakarta bersama istri, Riani dan anaknya berusia 5 tahun menumpangi Lion JT 610 terjadilah kecelakaan itu, pada hari Senin 29 Oktober 2018 di perairan Karawang. Jazad Hendra sudah ditemukan dan sudah tiba di Sungailiat, sedangkan istri dan putranya belum ditemukan.

“ Anak saya Hendra, temannya banyak, waktu mau ke Jakarta memenuhi undangan temannya menikah meminta izin dahulu ke saya,” ujar Asak tersekat.

Almarhum Hendra sehari - harinya berdagang peralatan mesin di kawasan pasar atas Sungailiat. Sedangkan istrinya Riani asal Jakarta. Serta dua putranya tidak ikut serta dalam penerbangan itu, yakni putra tertua, Fabio yang sedang melanjutkan  pendidikan di Malaysia dan adiknya Roby sekolah disalah satu SMA Swasta di Sungailiat.

Dokpri
Dokpri
Pukul 14.30 Wib jenazah Hendra tiba di rumah duka dengan ambulance yang dikawal pihak kepolisian. Di rumah duka para pelayat menyambut ke datangan jenazah. Sesuai dengan permintaan keluarga, peti jenazah masuk dari samping rumah. Kemudian dibawa hingga ke ruang tamu. Salah seorang putra almarhum membawa foto Hendra masuk ke dalam rumah. Terdengar isak tangis dari para pelayat di pintu masuk rumah dan keluarga almarhum yang berada di dalam rumah.

Diantara para pelayat juga hadir Kapolres Bangka dan petugas dari Jasa raharja yang kesempatan itu memberikan santunan.

Informasi dari keluaga, almarhum Hendra akan dikebumikan di komplek pemakaman Kemujan Sungailiat dengan tata cara agama Khong Fu Tju, Rabu (7/11). Keluarga mengharapkan jasad istri dan putranya dapat segera ditemukan.

Selain jenazah Hendra, juga terdapat korban Lion JT 610 lainnya yang tiba di Sungailiat yakni Vera Yunita, alamat Jalan Teuku Umar Sungailiat dan langsung dikebumikan.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun