Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Disiplin ASN Berkaca dari Kuantitas Peserta Apel Pagi

20 Oktober 2018   22:41 Diperbarui: 20 Oktober 2018   22:44 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN terdiri Pegawai Negeri Sipil (PNS)  dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau pegawai kontrak (honorer). 

Pegawai yang bekerja diinstansi pemerintah ini dituntut untuk disiplin. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan disiplin. Dari pengetatan absen diikuti dengan sanksi. Sanksi yang diberikan paling tidak nyaman bagi pegawai adalah pemotongan insentif. Bila dipotong maka uang tambahan diluar gaji akan berkurang. Kendati sudah ada sanksi itu tetap saja para pegawai mangkir dari apel pagi. 

Banyak tidaknya jumlah peserta yang mengikuti apel pagi dapat menjadi parameter tingkat disiplin pegawai. Masih banyaknya pegawai yang tidak apel pagi bisa saja disebabkan sanksi yang tidak diterapkan. Bisa pula sanksi yang diberikan kurang berat dengan meningkatkan jumlah pemotongan insentif dinaikkan. 

Banyak alasan pegawai tidak mengikuti apel pagi dimulai dari mengatar anak ke sekolah bagi pegawai yang masih memiliki anak usia sekolah hingga masih mengerjakan pekerjaan di dapur (bagi pegawai perempuan). 

Masalah disiplin ASN selalu menjadi sorotan media dan masyarakat terutama saat usai libur lebaran. Pelanggaran disiplin masuk jam kantor ini tidak hanya usai cuti bersama libur lebaran namun juga terjadi setiap hari dapat dilihat saat berlangsung apel pagi. 

Keterlambatan masuk jam kerja bukan berarti tidak masuk kerja tapi mereka telah melakukan korupsi waktu jam kerja. Untuk itu perlu adanya ketegasan dalam penegakan sanksi sebagai upaya untuk pemaksaan disiplin bila penanaman pengertian agar disiplin tidak mempan lagi.

Kantor pemerintah bukan lingkungan pabrik, setelah para buruh masuk lingkungan kerja pintu pagar dikunci rapat. Kantor pemerintah merupakan ruang terbuka bagi publik yang bisa keluar masuk setiap waktu untuk mendapatkan pelayanan. 

Kalau buruh pabrik dibatasi dengan pagar yang tinggi, sedangkan ASN pagarnya adalah sanksi yang tegas dan berat hingga pemecatan yang dilakukan dengan mudah bila telah melanggar aturan disiplin. 

Selama ini sanksi pemecatan bagi ASN itu tidak mudah hingga menempuh jalur yang berliku - liku. Walaupun salah masih bisa selamat karena perlindungan atasannya yang bukan menegakkan aturan tapi menyelamatkan pegawainya dengan melanggar aturan atas dasar kemanusiaan.

Bila ASN sudah tidak ada lagi rasa malu dengan publik, yakni malu dengan uang gaji yang merupakan uang rakyat ( APBN ) berarti sudah tidak ada lagi kejujuran kepada publik maupun kepada dirinya sendiri. ASN tidak lagi memiliki integritas, yang sulit mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Kembalilah disiplin, mulailah dari apel pagi yang dilakukan setiap pagi sebelum dimulainya jam kerja. Karena disitu ada kebersamaan, yang dibutuhkan untuk memperkuat kerja tim. ASN itu kerja tim dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun